Komputasi merupakan cara untuk menemukan pemecahan masalah dari data input dengan menggunakan
suatu algoritma. Komputasi merupakan suatu sub-bidang dari ilmu komputer dan matematika.
Namun sekarang, kebanyakan komputasi telah dilakukan dengan menggunakan komputer. Komputasi yang
menggunakan komputer inilah yang disebut dengan Komputasi Modern. Komputasi modern menghitung dan
mencari solusi dari masalah yang ada, yang menjadi perhitungan dari komputasi modern adalah :
1. Akurasi (bit, Floating poin).
2. Kecepatan (Dalam satuan Hz).
3. Modeling (NN dan GA).
4. Kompleksitas (Menggunakan teori Big O).
Kecepatan
Saat ini penggunaan komputer untuk menyelesaikan masalah sudah merasuk ke segala bidang. Hal ini karena komputasi dianggap lebih cepat dibandingkan dengan penyelesaian masalah secara manual. Seiring dengan hal tersebut, semakin dituntut proses komputasi yang semakin cepat. Untuk meningkatkan kecepatan proses komputasi, dapat ditempuh dua cara :
• peningkatan kecepatan perangkat keras,
• peningkatan kecepatan perangkat lunak.
Komponen utama perangkat keras komputer adalah processor. Saat ini, peningkatan kecepatan processor benar-benar luar biasa. Processor Pentium 4 yang dikeluarkan Intel kecepatannya sudah mencapai 1.8 GHz. Meskipun kecepatan processor dapat ditingkatkan terus, namun karena keterbatasan materi, maka hal seperti ini yang memerlukan biaya besar
Jika sistem komputer terasa lambat, dan tidak punya dana yang cukup untuk upgrade hardware seperti processor, RAM, ataupun video card untuk keperluan gaming, maka jawabannya adalah: TWEAK SAMPAI MAKSIMAL.
1. Update BIOS
Tips pertama yang akan kami bagikan adalah meng-update BIOS . Tahu BIOS kan? BIOS singkatan dari
Basic Input Output System yang merupakan komponen dasar dari suatu sistem untuk melakukan pekerjaan dasar. Nama lain dari BIOS adalah firmware. Biasanya istilah firmware digunakan untuk perangkat mobile. Meng-update BIOS adalah cara yang dapat meningkatkan performa komputer,
memperbaiki bug, ataupun penambahan fitur baru. Bila bingung untuk melihat versi BIOS yang digunakan, lihatlah pada layar monitor saat booting ataupun dengan program untuk membaca versi BIOS lalu kunjungi situs dari produsen BIOS untuk melihat apakah ada upgrade ataupun perbaikan.
2. Disable Perangkat
Dapat mempercepat proses booting dengan mematikan perangkat motherboard yang tidak Anda gunakan
seperti sound card, video card onboard, port jaringan tambahan, dsb. Jika tidak yakin, coba lihat di BIOS apakah ada menu "Integrated Peripherals"? Jika ada, pilih menu itu dan Anda dapat mencari opsi yang butuhkan ataupun tidak dibutuhkan. Setelah masuk ke Windows, buka Device Manager (devmgmt.msc), cari perangkat lainnya yang tidak digunakan, klik kanan, dan pilih Disable untuk menghemat memory resource Anda.
3. Percepat Booting
Setelah kita tadi mengoptimalkan BIOS, maka proses boot akan lebih cepat. Matikan pengetesan memory extended karena tidak berguna, lalu nyalakan QuickBoot atau FastBoot (nama tergantung dari vendor pembuatnya) untuk mendapatkan sedikit tambahan kecepatan. Selanjutnya, cari urutan boot (biasanya ada menu Boot atau Startup|Boot). Dan pastikan urutan pertamanya adalah harddisk agar tidak perlu mencari-cari perangkat lain yang akan memakan waktu cukup lama. Jika komputer sedang rusak dan membutuhkan Live CD (biasanya pengguna Linux), bisa merubahnya untuk sementara dan jangan lupa rubah lagi ke semula saat selesai menggunakan Live CD.
4. Jangan Cek USB
Jika memasang drive USB ke komputer dan urutan boot-nya sebelum harddisk, maka komputer akan
memberi waktu ke drive untuk inisialisasi sebelum mengecek apakah drive USB itu bootable atau tidak. Apa itu bootable? Bootable adalah jika flashdisk terisi sistem operasi (seperti Linux), maka flashdisk itu disebut bootable. Jika tidak, maka tidak bootable. Program yang dapat membuat flashdisk menjadi bootable adalah Unetbootin. Dan pada beberapa BIOS kadang disebut USB Mass Storage Delay, dan dapat mengaturnya. Contohnya dari komputer yang saya pakai adalah Acer, maka kami tinggal masuk ke BIOS dan tinggal rubah urutan bootingnya menjadi harddisk.
5. Overclock CPU
Pengertian overclock adalah menambahkan kecepatan atau performa. Dengan meng-overclock CPU, maka
performa komputer akan meningkat sekitar 10-20%. Namun, ini cukup beresiko karena dengan kecepatan yang tinggi, secara otomatis lebih banyak daya listrik yang digunakan dan panas yang akan bertambah. Jadi jangan lakukan ini, kecuali siap menerima resikonya. Jika yakin, jalankan setup BIOS, dan cari setting untuk overclocking (biasanya di menu Advanced). Pilihan dan nama bergantung pada spesifikasi hardware yang punya. Pada dasarnya, naikkan sedikit saja frekuensi dari CPU dan memory. Boot sistem, dan tes dengan software seperti memtest86+ dan OCCT. Kedua software ini berguna untuk memastikan apakah semuanya baik-baik saja ataukah malah menjadi hang. Jika memang baik-baik saja, coba naikkan sedikit lagi. Jika terjadi hang, maka turunkan frekuensi atau naikkan tegangan (tegangan memory Vcore), yang akan membuat komputer sedikit lebih cepat (meskipun bisa membuat komponen hangus).
6. Bersihkan Kipas Komputer
Bagian yang satu ini sering luput dari para pengguna komputer untuk dibersihkan. Padahal, seiring waktu, kipas dan ventilasinya akan tertutup debu, rambut, dan kotoran lainnya. Jika sistem panas, fan akan bekerja lebih keras dari biasanya. Dan jika fan terhambat kotoran, maka kecepatan putar fan tidak sesuai dengan yang diharapkan, sehingga akan membuat processor menjadi panas. Untuk itu bersihkanlah kipas pada CPU Anda dan rasakan perbedaannya walaupun hanya sedikit.
7. Overclock Video Card
Cara ini sama seperti langkah tentang overclock CPU. Jika sudah membacanya, pasti sudah mengetahui kelebihan dan kelemahannya. Begitupun dengan overclock video card. Dengan meng-overclock video card, bisa meningkatkan kualitas tampilan game yang punya. Caranya bervariasi.
Biasanya vendor video card macam nVIDIA atau ATi sudah menyiapkan program untuk overclock video card buatan masing-masing vendor itu. Tentu dengan cara yang lebih aman ketimbang cara manual.
8. Edit BIOS Video Card
Ini merupakan cara yang lebih advanced dari cara pertama tadi. Dan tentu saja resikonya pun cukup tinggi. Bahkan bisa dibilang ini merupakan cara yang dapat meningkatkan performa komputer dengan cepat, sekaligus cara tercepat untuk merusak video card .
9. Tingkatkan Clock GMA
GMA itu singkatan dari Graphics Media Accelerator. Biasanya benda ini disatukan dengan processor dari Intel. Berfungsi sebagai VGA onboard. Jadi kalau komputernya tidak memiliki VGA seperti ATi atau NVIDIA, maka VGA onboard-lah yang setia mendampingi saat bermain game. Kebanyakan vendornya dari Intel (bukan intelejen ya).
Mungkin GMA ini kurang memuaskan bagi para gamer yang tidak punya dana untuk membeli VGA dan pasrah dengan VGA onboard. Tapi seringkali juga mengeluh. Namun ada beberapa GMA yang bisa di overclock. bisa menggunakan GMABooster sebagai perantara untuk meningkatkan clock dari GMA ini tanpa mengubah tegangan atau stabilitas sistem.
10. Disable Accoustic Mode
Bukan berarti jadi aliran rock atau metal ya. Accoustic Mode ini adalah fitur dari HDD agar HDD berjalan sunyi, tidak ribut. Memang bagus, tapi akan memperlambat kinerja komputer . Nah, bagi yang lebih mementingkan kecepatan ketimbang suara harddisk, bisa merubahnya di BIOS. Caranya, masuk ke BIOS (ketok-ketok pintu dulu, jangan lupa salam sama BIOS), cari HDD Accoustic Mode. Mungkin ada di bagian Performance dan pastikan diset ke Performance, bukan Quiet.